Rabu, 25 Mei 2016

Sampai jumpa di satu hari yang baru

Pagi. 
Hari yang baru lagi. 
Doa yang memiliki makna yang hampir sama setiap harinya. 
Semoga hari ini dapat dilewati penuh rasa syukur. 


Siang. 
Matahari entah mengapa tak kunjung jenuh untuk memancar dengan garangnya. 
Keringat menggantung di pelipis setiap orang. Berkilau, terpendar sinar matahari. 


Senja. Waktu singkat yang meluruhkan lelah setelah seharian bekerja. 
Meninggalkan kenangan untuk diingat ketika malam. 
Senja yang jingga. Senja yang berwibawa. 


Malam. 
Lelah. 
Hanya bisa memandang langit dari balik jendela. 
Membuat gambar dari titik-titik bintang. Kemudian berdoa. Semoga esok akan ada hal menyenangkan yang terjadi. Kemudian terlelap berselimut gelap. 



Bukankah kau mentari terbit, dan aku bulan terlanjur sabit?
Mari berjumpa di ujung langit.

Kamis, 12 Mei 2016

Karena.....

Alasan bahagia saya cukup sederhana.

...
..
.

Melihat orang-orang terdekat saya tersenyum

Tenggelam menikmati novel, teater, film dan sajak

Menghabiskan waktu di toko buku.

Mengumpulkan notes dan stiker

Bertualang ke tempat baru

Berjumpa sahabat lama

Berbalas puisi

Mencandu rinai hujan dan malam penuh bintang

Mengoleksi deretan buku sajak

Mengejar terbit matahari dan mengantarkannya tenggelam di peraduan

Menonton pertandingan Real Madrid (apalagi kalau menang)

₪ Santiago Bernabeu

Menyesap teh dan ice chocolate dingin

Pantai

Mendengarkan lagu lawas kesayangan

Pulang ke kampung halaman

Mencintai kamu.

Kamu



Banyak hal  yang terlalu biasa untuk dilakukan. Namun, hal yang biasa tidak menutup kemungkinan untuk bisa jadi spesial bukan? Karena yang kini rasanya spesialpun awalnya dari perasaan yang biasa-biasa saja *apaan sih