Aku.
Kamu.
Dia.
Kita.
dan...
Segala hal-hal kecil yang tak pernah luput untuk diabadikan oleh lensa panitia pubdok.
ahahahah. baiklah, sebenarnya... ini bukan postingan yang bertujuan untuk sok puitis, jadi langsung ke poinnya saja ya. saya membuat postingan ini dengan tujuan berbagi sedikit kisah tentang pengalaman menjadi panitia di perpisahan SMAN 1 tahun 2014 ini, yang baru saja diadakan pada tanggal 26 April yang lalu.
Jujur saya merasa sedikit terharu. kenapa? karena akhirnya saya berhasil mendapatkan posisi di bagian penyambut tamu, yang notabenenya adalah panitia yang bawaannya paling santai, serta aman dan tenteram segala tugas dan kewajibannya.
Sebelumnya, tidak pernah sekalipun, tolong dicatat "tidak pernah sekalipun" dalam hidup saya, bisa mendadapatkan posisi dibidang yang dimana saya dapat berleha leha dan mengirup nafas dengan aman dan damai. Tidak percaya? Ya, saya juga.
Mari kita flashback dulu saudara saudari.
Setahun yang lalu, masa dimana saya masih menjadi jelmaan gadis kecil culun yang patuh dan penurut. Saat itu di momen yang sama, saya mendapatkan posisi sebagai MC non formal dengan kata lain pembawa acara yang menghandle acara dari awal sampai akhir. dan dengan kata lain lagi, saya tidak diizinkan untuk tidak merasa pegal pegal dan capek serta sakit tenggorokan sepulang dari acara tersebut -_-
Beberapa bulan setelahnya, saya terpilih menjadi ketua sekbid politik di OSIS. dan membawahi empat pria berwajah boyband yang (katanya) merupakan kandidat "abang terfavorit" leting kami --" dengan terpilihnya saya sebagai ketua, otomatis tugas untuk menyusun program kerja dan seabrek tugas lainnya jatuh ke pundak saya -_-
Bertepatan dengan pelantikan OSIS, saya diberi kabar gembira oleh kakak-kakak mantan pengurus ROHIS periode sebelumnya, bahwa saya terpilih menjadi ketua keputrian ROHIS untuk periode selanjutnya. ya Allah........ tabahkan dan kuatkan diri hamba ;_;
Dan setelah itu lagi. tibalah sebuah turnamen akbar yang merupakan event turun temurun sekolah kami. Jeumpa Puteh Cup 3. ya. sebuah turnamen bola bergengsi (ceilah) yang diperuntukkan untuk SMA/SMK sederajat yang berdomisili di Aceh. dan saya kebagian tugas sebagai ketua Kesekretariatan pada event akbar tersebut. baiklah, tugas yang satu ini yang paling melelahkan dan paling sukses membuat saya sedikit depresi dan mati-matian berusaha menahan keinginan untuk menggigit seluruh panitia yang saat itu berada di dekat saya T.T
Sejak saya mulai aktif di berbagai organisasi di luar, beberapa guru mata pelajaran saya di sekolah, mulai melontarkan komplain mereka pada saya. mereka merasa saya sudah terlalu sibuk di luar, saya harus lebih bisa bagi waktu, jangan sampai tertinggal pelajaran. kalau sering izin, mereka khawatir akan berperanguh pada nilai semesteran saya. baiklah. ini dilema. -_-
Nah........... karena pengalaman-pengalaman di atas itulah, akhirnya menggoreskan sedikit rasa trauma dalam diri saya, sehingga timbullah perasaan was was saat penentuan panitia acara perpisahan tahun ini dilakukan. sudah pasti nama saya akan kembali masuk. pasti. karena saya salah satu ketua bidang di OSIS. dan saya berusaha untuk ikhlas menerima kenyataan itu /?
Dan..... akhirnya sebuah kabar gembira datang kepada saya. Saya menjadi bagian dari panitia penyambut tamu! ya, penyambut tamu. panitia yang hanya bertugas untuk berdiri dengan pose tampan dan cantik, menyambut dan mengantarkan seluruh tamu undangan, selepasnya dapat bebas melakukan apapun yang diinginkannya. Setelah mendengar kabar tersebut, saya seolah mendapatkan guyuran air shower di tengah padang pasir. sejuk, bahagia, menyegarkan, mengharukan, eksotis, fantastis /?
Baiklah, ini terdengar berlebihan. tapi ini beneran enelan ciyusan deh. saya seneng pake banget dan dengan sedikit terlihat berlebihan, saya saking semangatnya dengan hampir melayang, berlari lari kecil menuju kelas Namir, pemuda sipit yang ditunjuk menjadi ketua bagian penyambut tamu.
"Pit, ntar gimana nih, siapa-siapa aja yang jadi anggota penyambut tamu? terus baju sama make upnya gimana?"
"Yang jadi anggota penyambut tamu ada enam orang. aku, kamu, Ivan, Humaira, Yudhi, Sintya. sekarang aku mau manggil mereka dulu buat ngebicarain masalah perpisahan. kamu bantuin manggil dong min, biar cepet" tukasnya pendek yang kubalas dengan anggukan.
Akhirnya setelah berselang beberapa belas menit, semua panitia penyambut tamu berkumpul di ruang serbaguna. Dan Namir dengan kesesabaran yang tiada batas mulai menjelaskan tentang hal-hal yang harus kami siapkan. Setelah mendapatkan kepastian tentang warna baju yang harus dipakai serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan, kami semua membubarkan diri, kemudian .........
*skip beberapa hari*
Inilah hari yang telah kami nantikan. yaaa.. 26 April 2014. Sejak pukul 8 kurang beberapa menit, saya dan kelima rekan saya yang lain, telah berdiri manis di depan pintu masuk gedung AAC Dayan Dawood. Mulai melaksanakan misi suci(?) kami untuk menyambut para tamu undangan yang hadir.
Baiklah. ternyata menjadi panitia tamu tidak semudah yang saya bayangkan. diperlukan kesabaran ekstra untuk bisa mengembangkan senyum sepanjang lima sentimeter tiada henti selama setengah hari penuh-_- setidaknya ini tidak seburuk pengalaman-pengalaman saya sebelumnya. dan saya berusaha untuk tetap enjoy.
Walaupun lama kelamaan, tak bisa saya pungkiri bahwa satu bagian di hati kecil saya mulai berontak, dan memerintahkan otak saya untuk segera melepaskan sepatu hak lima senti yang saya kenakan dan melemparkannya ke atas panggung di depan sana-_-
Baiklah, saya mengurungkan niat saya tadi, karena takut akan resiko yang akan saya dapatkan. bisa-bisa seluruh anak kelas duabelas yang hadir akan menyantap saya hidup-hidup dan membuang tulang belulang saya di laut ulhee lheu sepulang dari sini-_-
Setelah menahan diri selama beberapa jam, akhirnya acara yang bertemakan 'High School Never End' itu selesai, dan berakhir manis dengan acara foto bareng murid-murid kelas duabelas dengan seluruh guru.
Tidak mau kalah, seluruh panitia mulai memperlihatkan jati diri mereka sebenarnya. disana sini, terlihat para panitia yang bergerombol dengan sebuah kamera di tangan, dan melakukan pose selfie khas anak alay jaman sekarang-_-
Termasuk kami, panitia penyambut tamu. kami mulai berpindah posisi ke tempat yang sepi, dan menjadikan seorang anak kelas sepuluh yang lewat didepan kami sebagai tumbal(?) untuk memotret kami berenam.
Dan....... inilah dia. beberapa foto yang sempat diabadikan oleh kamera si cantik Humaira.
![]() |
Tiga wanita cantik penyambut tamu |
Mas mas penjaga gerbang-_- |
![]() |
Enam makhluk kece jelmaan panitia penyambut tamu :D |
And here is it, me with my Jeumpa Puteh's big family |
Buat kakak-kakak kelas dua belas, sayonaraa. mata ashitaaaa. semoga semuanya bisa lulus di PTN yang diidamkan. jangan lupa kak, bang, dimanapun dan kapanpun, kalian tetaplah bagian dari keluarga besar Jeumpa Puteh. Doakan kami, semoga selanjutnya dapat menjadi kakak kelas yang baik dan bisa menjadi contoh untuk adik-adiknya :))))
kok foto aku ga di masukin ya :/ :p
BalasHapusfoto kamu gaada sama kakak -_-
BalasHapus