Selasa, 18 Januari 2011

My Guardian Angel # - 1 Everything is Change



Hi All…aku buat Korean teenlit nih.. bukan korea semua sih…tapi berbau bau korea maincharanya… selain itu aku nggak jago *atau malah nggak bisa??* bahasa korea.. ohya… aku masih pemula,, jadi… yah.. Cuma bisa gini deh. .that’s just me… not somebody else.. cause I'm Just an ordinary talkative girl.. *ngomong pake inggris hancur-hancuran..* Ok… the last but not least… nikmati teenlit ini apa adanya…
kalo bisa aku ingin membuat anda semua kesengsem padanya…==” hahaha *kambuh lagi penyakit lama* jadi,, doakan aku agar tetap semangat buat terus ngelanjutin teenlit ini yah….^^
AZA AZA HWAITING ..!!! teriak gaje bin norak ala Han Ji En dan Yong Zae(dia bakal ada juga di ceritaku lho… *nggak ada yang nanya*).. Happy Reading!! :)) ^o^ =,=“



_D@nd3l!on_

# Mainchara’s

Valerie Ji Er


Tokoh utama disini.. dia itu anak bungsu di keluarga Kim dan merupakan putri satu2nya.. ia lahir di Berlin, Jerman.. cantik, ramah, imut, care.. dan lagi gadis ini adalah multitalend.. bakatnya diwariskan oleh sang mama yang juga multitalend. Ia adalah pianist terkenal, violist, memiliki suara merdu, jago masak, basket, lancar banyak bahasa (salahsatunyakorea), jago acting dan banyaakk..lagi. tapi tau nggak? Dia belum punya pacar. Padahal ratusan cowok (terutama yang satu sekolah) banyak yang ngejar-ngejar dia. Alasannya mah..belum waktunya..haha.. tapi..apakah bakal selamanya kayak gitu?? Kita liat aja ntar.. oya.. dia paling benci ngeliat kali Vladi molor kayak kebo pagi2.. cakep2 kok kayak kebo sih... hobi Ji Er salah satunya…berantem sama Vladi. Satu lagi.. Ji Er hanya dipanggil Valerie oleh sahabat-sahabatnya.


Vladiral Kim


Dia adalah kakak kembar Ji Er. Sepertinya semua anak Tn Lee memang dikaruniai bakat yang luar biasa *ceilahh..kerjaan penulis tuh*. Vladi adalah salah satu artis terkenal di Negaranya.ia adalah cover boy, actor, penyanyi, dan musisi. Vladi dan Ji Er tergabung dalam salah satu band yang sangat popular saat itu. ALIVE. Anak ini punya hobi dan bakat yang cukup unik. Melukis! Yah...nggak banyak yang punya bakat kayak gitu.tapi dia bisa.. dan bakan udah gelar pameran tunggal dua kali. Selain itu, Vladi juga punya minat yang sama kayak Ji Er. Fotografi.. mereka sering bawa2 kamera kemana-mana. Panggilan kesayangan dia adalah Drew (just Ji Er) karena hobi men-drawingnya itu..hehe.

Kim Min Ho


Anak kedua dari kelima Kim’s besaudara. Sama seperti yang lain, Minho punya sejuta bakat yang mempesona. Punya penggemar yang bejibun yang menamai diri mereka Charism. Tetapi dia sangat sangat cuek sama orang di sekitarnya. Apalagi fans2nya. Jarang tuh mau diajak foto bareng. Ia Cuma care sama seseorang yaitu Taemin! Karena...tauk deh. Mungkin karena dia dan Taemin dua2 di SHINee. Punya hobi ngusilin Taemin dan Xen. Tidak suka dikekang, dan diceramahi. Ia akan ngamuk kalau ngeliat orang bawel sama dia. Tetapi meskipun cuek, ia bakal penasaran dan care pada orang yang cuek dan tidak peduli sama dia *nah lho..??*







Kim Xen Zae


Anak sulung dari kelima Kim’s personel .. Dan merupakan pewaris perusahaan Senator Lee kelak. Punya bakat yang rada berbeda dari yang lain. Bakatnya ada di bidang olahraga. Ketua klub basket di JHS-nya. Dan juga atlit tenis termuda korea. Tetapi, bakat modelling tetap diwarisinya dari sang bunda. Ia sering menjadi kover majalah terkenal di Korea. Ia adalah public speaking di JHSnya karena kemampuannya bercakap 10 bahasa dunia. Sehingga membuatnya sering menjadi presenter di berbagai acara. Dan juga ia adalah seorang musisi terkenal di Dunia terutama Korea. Jadi, ia agak sombong kalau sedang asyik dengan piano atau saxophonenya. Tidak mau mengakui kalau ada yang dapat melebihinya saat bermain musik.

Kim Tae min


Kakak ketiga dari Vladi dan Ji Er ini betul2 ngegemesin..lucu.. kekanak kanakan...dia orangnya care sama yang udah kenal. Tapi cuek gila sama siapapun yang nggak dia kenal. Suka sama anak kecil, dan selalu berharap bisa punya adik. (mana dia tahu kalau ternyata dia memang punya adik). Bakatnya adalah ngedance, menyanyi, musisi, dan juga.. seperti kedua kakaknya.. actor! Kalau dia udah tertarik sama sesuatu atau seseorang, dia bakal meneliti dan terus mencari tahu tentang itu.dan tentu saja.. suka memperhatikan seseorang itu diam diam (ah..bilang aja CCP susah banget dah) Lebih suka menyimpan semua masalah sendiri, dan suka mengalah. Tetapi seseorang akan mengubah dia 180o suatu saat.





Prolog


Ohya.. kamu tahu kenapa Ji Er dan Vladi tidak lahir di Korea? Gini.. Ayah Ji Er (Tn Lee) awalnya menikah dengan seorang wanita anak konglomerat *bukan kolongmelarat ya* di Korea.. (Joon Ji Er) dan memiliki tiga putra..kemudian istri pertamanya itu meninggal karena terserang kanker… dan saat Tn Lee melanjutkan studi untuk gelar Doktornya di Jerman, ia berkenalan dengan salah seorang putri kedubes Indonesia-Jerman yang kuliah di sana. Dan akhirnya mereka menikah.. tapi, ketiga putranya tidak ada yang tahu tentang itu. (yaiyalah..orang mereka waktu itu pada masih kecil-kecil) sampai saat ini.. dan dari pernikahan itu lahirlah Vladi dan Ji Er. Kemudian, Tn Lee kembali ke Korea sedangkan Madame Erika masih menetap di Jerman sampai akhirnya ia kembali ke Indonesia. Tn Lee dua kali setahun mengunjungi keluarganya di Indonesia. Tapi, selama itu tidak ada yang tahu perihal kedua anak Tn Lee yang baru. Apakah akan selamanya begitu?? Yah.. hidup itu selalu berganti.. ya nggak?? Gitulah yang terjadi dengan mereka.

#-1 Everythink’s changes

@Studio ALIVE



( Gabriel & Rio //Vocalist//, Vladi //bassis//, Cakka & Ozy //gitaris//, Ray //drummer//, dan Ji Er//pianist//)
Ji Er P.O.V

“ Jadi, jadwal rekaman sudah ditetapkan. Kali ini gue menggantikan Cakka sebagai gitaris.. dan Vladi menggantikan Ray menjadi drummer.. kita beri variasi baru di tengah lagu .. tetapi tetap akan memperlihatkan ciri khas ALIVE“ jelas Gabriel lantang. Yah..Gabriel memang Ketua band kami. Sebuah band ternama di Jakarta. Dan kali ini dia lagi mimpin rapat band buat rekaman album baru kami, Premier.

“Rio, loe udah ngatur jadwal buat syuting loe? Jangan sampai bentrok dengan jadwal rekaman album kita. Ohya, produser rumah musik Tryps ingin kita manggung di acara Kids Choice..” kata2 Iel terputus oleh ketukan di pintu Studio.

“Cakka, tolong bukakan pintu” perintah Iel yang segera dituruti oleh Cakka. Setelah membukakan pintu, Cakka terlihat lagi bercakap-cakap bentar dengan seseorang. Sesaat kemudian, raut mukanya berubah. Ia kemudian mengangguk dan beranjak menemui Gabriel. Sekilas dia menatapku sendu. Aku tercenung heran. Tetapi tak ambil pusing. Cakka kemudian berbisik sesuatu pada Gabriel. Dan raut wajah Gabriel juga tiba-tiba berubah.

“hh... Vladi, Valerie.. sepertinya kalian harus kembali sekarang.. gue berharap kalian bisa terus ada di sini untuk tetap bergabung dengan ALIVE..semoga.. “ gumam Gabriel yang kurang jelas buatku. Tetapi tak urung, aku segera membereskan barang bawaanku kemudian melirik ke arah Vladi. Ia mengangguk ke arah Gabriel untuk kemudian beranjak keluar ruang studio. Aku terburu-buru menarik lengannya agar memperlambat langkahnya. Dan, perasaan buruk itu datang lagi saat melihat siapa yang menjemput kami saat ini. Paman Terry! Adik mama yang selama ini sedang melanjutkan kuliahnya di Harvard.

“Paman... kita akan kemana? “ tanyaku kecil yang dibalas senyum miris Paman Terry. Aku tau ini bukan pertanda baik. Tetapi aku hanya diam. Yah.. pertanyaan-pertanyaanku mungkin akan lebih memperburuk keadaan. Kulihat Vladipun begitu. Ia hanya menatap kosong jalan raya menuju pusat kota Jakarta.

₰₰₰₰

Ferarri hitam Uncle Terry berhenti di sebuah gedung di pusat kota. Aku sangat mengenali gedung itu. Banyak kenangan yang pernah kulewati di sini dulu. Dan mungkin kini juga. Vladi berjalan perlahan di koridor gedung itu. Ia mendesah dan kemudian bertanya dengan suara yang sangat kecil.

“siapa yang dirawat paman? “ Paman Terry tersenyum tipis lagi kemudian mendekapku dan Vladi. Ia mendorong kami berdua untuk masuk ke sebuah ruangan di pojok rumah sakit. Ruang Chech. Aku terhenyak. Yah... kini aku tahu siapa yang akan kami temui di sini. Pelukan Sivia, sepupuku yang kini telah bersimbah air mata tambah membuatku yakin.

“ Valerie... kuharap loe kuat..jangan menangis cengeng seperti gue ya.. gue memang bodoh... hiks..masih ada gue, Ray, Deva.. dan lainnya buat nemenin loe disini..hiks.. gue sayang loe Valerie..jadi jangan nangis..hiks” Isaknya di pelukanku.aku mengusap mata Sivia lembut. Vladi menatapku heran. Mungkin dia juga merasa aneh dengan keadaan yang terbalik saat ini. Aku tersenyum kecil.

“gue tahu itu. Dan gue tahu kalau akan terjadi saat-saat seperti ini. Hanya tinggal nunggu waktu aja Via. Dan.. gue akan berusaha buat nggak nangis Via.. walaupun gue nangis.. nggak akan berarti apapun buat mama..” ujarku yang membuat pelukan Sivia padaku semakin erat. Deva mengelus punggungku halus.

Aku tahu. Setelah ini, segalanya tak akan sama lagi. Akan berubah sama sekali. Dan saat itu hanya menunggu waktu saja. Huft....... Tuhan... kuatkan aku...

₰₰₰₰

@the Twins House (sepulang dari pemakaman)


Vladi P.O.V



Kamu ingin tahu tentang apa yang kurasakan kini? Tak bisa kujelaskan. Campur aduk. Hampa, sedih, kesal, marah..dan..harapan. yah.. harapan. Aku masih memiliki seseorang yang kuharap bisa selalu ada di hari-hariku. Setelah kepergian mama, tinggal dia orang yang bisa kubahagiakan, kusayangi sepenuhnya, kujaga.

Dua hari sebelum mama pergi, aku menemani mama ke rumah sakit. Tentunya tanpa dia. Kalau dia ikut, sepanjang perjalanan dia akan terisak sendirian dan tak bisa diajak bicara. “ mama... kalau biaku ingin gantiin posisi mama saat ini” itu yang diucapnya berulang ulang. Dan mama hanya tersenyum miris melihatnya. Jadi, mama selalu hanya mengajak aku jika akan check in ke rumah sakit. Dan, saat itu, ia kutitipkan pada sahabatku, Cakka atau Gabriel agar mengajaknya pergi ke suatu tempat. Karena Aku tidak suka melihatnya menangis.

Hari terakhir aku bersama mama, mama berpesan padaku agar menjaga dia, dan tidak membiarkan dia terluka. Mama menyuruh agar kami saling manjaga. Walaupun mama tahu, ayah akan mengambil alih penjagaan kami. Aku tak sanggup mendengar dari mulut mama sang pemotivator kami selama ini itu, kalau dia tidak akan bisa bersama kami lagi lebih lama.

Dan, segalanya telah terjadi. Ah.. mama. Tahukah dikau..aku sungguh nggak sanggup ngelihat makammu tadi. Apakah ini betul-betul nyata? Doakan aku agar tetap kuat berdiri tanpamu mama..

sekarang aku sudah di rumah. Hening...sekali. yah.. nggak biasanya Val jadi pendiem. Dia biasa sering nyanyi nyanyi sendiri di lantai atas. Kadang bikin keributan sendiri yang buat bising rumah. Ini memang bukan Val yang dulu kukenal. Tapi aku maklum. Dia pasti sedang adapatasi dulu dengan kehidupan baru kami. Kehidupan tanpa mama. Aku berjalan perlahan ke taman belakang rumah. Tempat favoritku buat menyendiri. Tapi sepertinya aku sudah keduluan seseorang. Dia...orang yang amat kusayangi setelah mama. Sedang termenung ke arah kemilau sinar matahari yang memantul di permukaan kolam renang

“ Val.. loe nggak apa apa kan? Kalau sedih, nangis aja. Tumpahin kesedihan loe. nggak usah dipendam kayak gitu. adanya ntar sakit “ ujarku. Ia berpaling ke arahku. Kemudian menggeleng.

“ Udahlah...nggak usah bohong.. gue juga tau gimana perasaan loe saat ini. Gimana rasanya ditinggal oleh orang yang telah sukses bikin loe jadi kayak sekarang ini. Orang yang pertama kali loe kenal. Orang yang memberitahu loe tentang matahari..awan...bintang. yang ngajarin loe banyak hal. Itu pedih. Ya kan?” Ia menoleh ke arahku. Kemudian mengangguk.

“ Tapi Drew, kalaupun gue harus menangis.. apakah ada manfaatnya buat gue? Yang ada gue akan tampak menyedihkan. Pantas dikasihani. Sangat malang. Dan.. hah..gue nggak mau kayak gitu. Dan mama tidak maukan melihat kita sedih karenanya? Tetapi yang pasti..gue rindu mama. Dan, loe tahu.. perasaan tak rela itu pasti adanya. Seberapa pandaipun loe menyingkapinya. Ia tetap ada. ” sahutnya bergetar aku jadi trenyuh ngeliatnya.

ini memang bukan Val yang biasa. Val selalu bisa nutupin kesedihan dia. Tapi ngak di depan gue. Nah..gini contoh dia lagi nutupin segala pedihnya. Paling kalau nggak jadi “seseorang yang lebih tenang dan dewasa” bisa jadi berubah jadi sosok yang “calm down”.

“ Hh... loe nggak salah Days.. tapi, ada kalanya seseorang butuh menangis. Sekedar melepaskan sedikit beban itu. Dan loe tahu? kadang seorang wanita yang menangis pada saat yang tepat, justru terlihat sangat anggun” ujarku kecil. Ia menoleh ke arahku. Terlihat butiran bening sudah memenuhi matanya. Dan sekejap, ia lansung membenamkan kepalanya cukup lama di pelukan Vladi yang tersenyum.

₰₰₰₰


@Cakka’s House
Cakka P.O.V



Mendengar kejadian kemarin siang, gue betul-betul tak tahu harus bagaimana. gue tahu. Setelah ini ia tak akan bisa lama lagi bersama kami. Ia akan diambil alih oleh ayahnya. Dan tentunya, itu artinya ia akan pindah ke kota asal ayahnya. Entah sampai kapan.

Dan gue.. yang bodoh ini, entah sampai kapan bakal tetap ssbodoh seperti ini. gue tahu, gue ngga bisa bohongi perasaan gue.gue punya rasa lain padanya. Mungkin, sejak kami pertama kali bertemu malah. Dari segala segi gue mengaggapnya berbeda. Selalu bahagia saat bersamanya. Benci melihatnya saat bersama Gabriel, Rio, Ozy, dan lainnya.. selalu ingin melihatnya tersenyum.

Hari ini, setelah acara pemakaman tante Erika, tak sekalipun gue ngelihat dia tersenyum. Yah.. walaupun senyum gue tahu itu senyum yang dipaksakan. Dan gue benci itu. Benci karena tak berhasil melihat mata berbinarnya. Dan... gue rindu ia yang dulu.
gue natap contact list namanya di handphoneku. My Aurora. Calling..nggak ya? Akhirnya gue putusin buat nelpon dia pake private numberku. Semoga dia udah lebih baikan sekarang.

“Halo..” sebuah suara. Ya.. suara lembut lucu milik si aurora.. nada suaranya.., sepertinya dia memang sudah agak baikan. Mungkin karena Vladi.

“ Woii...ada orang nggak??” serunya sebal karena gue nggak nyahut-nyahut setelah beberapa detik.

“ Halooo...halo bandung.. hola hola hoo... dadadaa..hai hai hola..! yah.. nggak nyahut.. siapa sih?? Kalo ngefans sama suara gue bilang aja deh.. ngga perlu diem ngedengerin kayak gitu..” cerocosnya. gue tergelak. Tiba-tiba hening di seberang sana..

“ Kayaknya gue pernah denger suara ini deh...” ujarnya curiga. gue mingkem.

“Ah.. ya... loe kayak kodok nyebelin temen gue.. namanya Cakka. Kodok paling cerewet dari semua temen gue.. tapi kalo nyebelin kayak gini mah... loe lebih cocok disebut kucing garong tukang maling ikan..” ucapnya cuek. gue tergelak lepas lalu segera memutuskan saluran telpon. Ahh... gue puas.. tapi belum selesai.

To: My Aurora

- Hai Valerie...!! ;P –

From: My Aurora

- X( -

- napa? -

- tadi ada kodok gila nelpon2 gue... : X -

- ahahaha.... bukannya yang kodok itu mah gue? -

- loe sih kodok bawel ;P -

- :’D hahaahah... loe lucu.. yah..boleh deh.. kodok bawel.. loe Sapi Imut -

- Haah? Loe muji ato ngejek? kalau mau bilang imut ngga usah gengsi deh..-

- yah.. loe emang imut..cantik..baik..supel..mempesona.. gue suka cewek kayak loe..-


Ji Er Blushing sesaat. Tapi Cuma sesaat karena sms selanjutnya segera datang

- Tapi boong.. mana mungkin gue bisa suka sama sapi? Ngga level kalee.. –
Gue akui, gue memang betul-betul berat nulis balasan sms yang ini...ngga bisa ngebohongin perasaan gue sendiri.. kalau gue memang suka dia.

- Yee... gengsi lagi dah..? biarin.. orang yang ngefans ama gue banyak kok... siapa juga yang mau ama loe? yang selevel sama gue itu mah Taemin SHINee... :P -
gue terdiam. Taemin? Yahh... dia memang udah suka Taemin dari sejak kami SD dulu. Aaahh.. walau gue tahu nggak mungkin dia bisa pacaran dengan Taemin, tapi...cemburunya itu lho..

- :)) - ketikku terakhir kalinya.

₰₰₰₰

@Gabriel’s House

Gabriel P.O.V



Gue tau ada yang menderita denger kabar tadi. Siapa lagi kalau bukan mr. C.. hah...C..C.. kenapa sih loe itu mau aja ngebohongin diri loe sendiri?? Huufft.. gue tau, dari dulu loe udah suka sama si V.. tapi kenapa loe nggak ngaku? Jadinya gini kan?? *yah...apaansihguepakepakeCdanVpula* mm.. tapi gue agak senang juga sama kabar tadi.. bukannya gue jahat sama sahabat sendiri.. tapi apa loe tau? Ada seseorang yang lebih membutuhkan loe sebenarnya C.. karena V juga udah punya V2 yang selalu nemenin hari-hari dia.. dia Angel.. C..

Sebagai sobat kecil dia, gue tau semua rahasia dia.. termasuk juga tentang dia suka sama loe dari lama. Dan dia sakit hati, tau nggak saat tahu loe suka sama sahabatnya sendiri. Gue juga pernah rasain itu kok C.. gue juga pernah suka sama orang yang loe suka. Dan gue ngalah aja saat tau loe juga suka sama dia. Selain itu, gue udah punya yang lebih baik dari dia sekarang. Ify. Yap! Gue tau..Ify emang nggak se-perfect dia. Tetapi dia dan Ify sama-sama baik, ramah, dan sama-sama bisa ngalihin dunia gue. narik gue dengan pesona mereka.
Dan gue sadar kalau gue nggak bisa bersaing dengan sahabat gue sendiri Cuma gara-gara dia. Kini mungkin udah saatnya buat loe Cakka! Loe nggak bisa egois

₰₰₰₰





@L’ Amour Cafe


Ji Er P.O.V

Aku, dan Vladi pulang sekolah lebih cepat hari ini. Guru-guru lagi pada rapat. Dan juga Ada seseorang yang bakal kamu temui. Dan ini merupakan awal yang membuat secara resmi hidup kami berubah. Ayah...
setelah ngobrol sebentar dengan sahabat-sahabatku (Sivia, Angel, Zahra, Shilla & Ify) aku mengajak Vladi yang juga sedang ngobrol dengan sahabat-sahabatnya (Gabriel, Rio, Ozy , Ray & Cakka) untuk segera enyah *bahh* dari situ. Vladi dengan malas malasan segera undur diri dari hadapan teman2nya sambil mengerucutkan bibir ke arahku. Aku nyegir. Kemudian dengan tiba tiba menarik lengannya dan berlari menuju mobil kami. Ia kaget dan terdorong untuk segera ke mobil. Aku tergelak.

Pintu depan L ‘amour cafe. Sebuah cafe termewah di Jakarta. Dan di dalamnya ada... Ayah! Aku dan Vladi masuk ke cafe tersebut. Tak sulit untuk menemukan ayah yang sudah duduk di salah satu tempat di sana. Ayah tersenyum saat menyadari kehadiran kami. Aku dan Vladi balas tersenyum kemudian duduk di salah satu kursi kosong di sana. Ayah terlihat memerhatikanku dan Vladi. Yah...di tahun ini baru kali ini ayah kembali ke Indonesia dan tentunya banyak yang berubah dari kami.

“ Vladi...kamu tambah kurus. Sesekali perbanyak makanmu.. jangan sampai kamu menyaingi kurusnya Taemin..” aku dan Vladi bertatapan. Taemin? Taemin siapa? Yang SHINee itu?? Ayah menyadari keheranan kami.

“ Oh ya.. kalian belum kenal Taemin.. nanti ayah jelaskan. Dan kamu Ji Er.. tambah cantik.. mungkin kamu bisa kita promosikan menjadi model? We’ll try..” gumam ayah. Aku tersenyum senang. Vladi melengos.

“Hm.. setelah Erika meninggal.. kalian tentu tahu kalau ayahlah yang akan bertanggung jawab dalam hal menjaga kalian. Dan, kalian pastinya maklum dengan kesibukan ayah sebagai bussines man.. bolak balik luar negeri dan jarang bisa pulang. Karenanya.. kalian diharuskan untuk mengikuti ayah ke Negara asal ayah.., Korea. Di sana kalian memiliki beberapa kakak kandung..yang pastinya akan dapat menemani kalian jika ayah kelewat sibuk” Dan ayahpun menceritakan perihal ketiga kakak lelaki kami. Kami tidak terlalu kaget olehnya. Mama sudah pernah cerita akan itu.

Yang kami kagetkan adalah...LEE TAEMIN, LEE XEN Dan CHOI MINHO itulah yang menjadi kakak kami. Senangnyaaaaa!! Serasa terbang deh gua.. kami adeknya artis woii...!! *emang kalian bukan artis yah??* wkwk. tapi ntar gua harus bisa jaga image gua sebagai seorang artis popular dong...ntar dia GR banget kalo gua ketahuan ngefans berat sama dia??

“ Itu tidak masalah ayah..hanya saja, sebagai remaja, aku yakin mereka pasti akan kaget akan ini dan akan terlalu tiba-tiba jika ayah lansung mengenalkan kami sebagai adik kandung mereka. Ada baiknya kalau ayah beri mereka waktu untuk beradaptasi dengan kehadiran kami” aku terhenyak mendengar sahutan Vladi. Betul-betul beruntung punya saudara yang bijak seperti dia. Aku mulai memahami arah pembicaraan Vladi dan segera memotong.

“Kami tidak masalah jika untuk sementara waktu ayah mengenalkan kami sebagai anak dari sahabat ayah sampai mereka terbiasa dengan keberadaan kami.” Ujarku mantap. Ayah menatap kami berdua simpatik. Kemudian tersenyum kecil.

₰₰₰₰

@Cassanova Junior High School

CAKKA P.O.V


Dia.......... bakal pindah?? Yahh..! dia pindah!! Gue udah beberapa hari ini ngeliat dia bolak balik ngurus sesuatu di kesiswaan, BK, ruang kepsek deelel. Apa dia beneran nggak akan balik lagi?? Gue diam diam ccp ke arah dia sesekali saat dia sedang sibuk sama berkas yang dia dan Vladi bawa. Dia nggak nyadar akan gue. Gue coba caper kea rah dia.

“ Valerie....Valerie..” anak sekitar situ noleh ke gue. Tumben tumbennya gue mau ngeluarin suara emas gue. Mungkin itu dipikiran mereka. Gue cuek aja. Peduli amat sama mereka. Tapi Valerie hanya nyahut tanpa sekalipun ngelirik ke gue. Yadah... gue pasrah aja. Nungguin dia siap ngurus berkasnya. Gue perhatiin Vladi. Nih anak kira-kira ngacuhin gue nggak ya..?

“Vladi... itu berkas apaan sih??” Tanya gue penasaran. Harap harap cemas kalau dia nggak bakal bilang itu adalah surat pindah mereka. Tapi dasar sial.. Vladi hanya tersenyum kemudian menggeleng ke arahku. Gue tambah cemas. Setelah beberapa menit, Valerie tampak keluar dari ruang kesiswaan tanpa membawa berkas lagi. Kali ini kayaknya dia bakal menuju ke kantin deh. Gue cegat dia. Dia berusaha ngelepas tangan gue yang udah nyengkeram dia.

“Ikut gue.. bentar... aja” ujar gue ke arahnya. Dia kemudian mingkem dan ngikutin gue. Vladi yang ngelihat kami dari kejauhan hanya geleng kepala kemudian senyum kecil. Gaje dah dia. Gue bawa Val ke taman sekolah yang sepi. Dia natap gue. Tumben aja gue mau ke tempat ginian.

“ Loe duduk deh di sini.. “ ujar gue nunjukin ayunan yang biasa dia dudukin saat gue pergokin dia lagi maen ke taman ini. Eh, dia nurut dan segera duduk. Gue duduk di ayun sebelah dia. Gue ngelirik ke arahnya. Dia hanya natap kosong ke depan. Kayak sedang pasrah akan sesuatu.

“Loe..ngapain cakk ngajak gue kemari?” katanya kecil. Gue senyum tipis kemudian ikutan natap ke depan. Banyak banget Val.. banyak banget alasan gue ngajak loe kemari.

“Hm..gue bakal jelasin. Tapi, gue mau loe jujur. Boleh?” tutur gue. Dia natap ke gue heran. Kemudian ngangguk.

“emang gue termasuk yang suka boong ya? Yah.. gue akan jujur sebisa gue. Tapi gue juga minta sama loe agar nggak beri reaksi berlebihan sama jawaban gue.” Sahut Val nyantai. Cakka ngelirik dia. Mikir bentar, kemudian ngangguk.

“First. Jujur ya.. loe.......loe bakal pindah dari..Cassanova? “ Tanya gue perlahan banget. Gue beneran cemas deh sama jawaban yang bakal dia kasih. Tapi emang dari kemarin gue udah punya feel buruk sih.

“Hm...loe mau gue kasih jawaban yang kayak gimana? Happy,, Sad? Hm..suka suka gue? Ok..gue emang bakal pindah dalam minggu ini.. dan.. belum ada rencana balik ke Indonesia” jawabnya tetap tenang. Berbalik sama gue yang melongo dengar jawabannya. Kemudian mulut gue ntah kenapa nggak bisa lagi gue rem. Pertanyaan meluncur panjang bangett.. gitu aja

“Kenapa..kenapa loe mesti pindah? Terus ntar loe emang mau ninggalin ALIVE gitu aja?? Loe nggak berat ninggalin temen temen loe? Apa loe rela ntar posisi loe di ALIVE bakal terganti? Dan..loe bakal pindah kemana? “ ujar gue nyesek banget. Ntah lah kenapa gue jadi gini. Dia terhenyak denger respon gue. Tapi lalu ketawa kecil. Bikin gue gugup aja.

“emm...loe kok kayak nahan gue pindah aja ya cakk? Hehe... gue jawab yang mana dulu? Gue mesti pindah karena..yah..loe tau ayah gue kan. Ayah gue yang mengharuskan kami pindah. Loe taukan? Gue ama Vladi emang udah jadi anak penurut dari saat mama gue masih ada. Terus gue juga yakin. Ayah gue sayang sama gue. Dan gue sangat berat ninggalin kalian semua. Terutama loe Cakka.. buram hidup gue tanpa loe.. haha.. kalau masalah penggatian posisi gue dan Vladi di ALIVE, itu hak kalian. Karena nggak mungkin bagian kami dibiarin kosong gitu aja. Dan, saran gue, loe narik Ify sohib gue ke bagian pianist dan Deva sepupu gue ke bagian bassis. About kemana gue pindah..itu......ke Korea Selatan. Tepatnya Seoul.” Ujarnya singkat padat jelas. Bikin gue jadi nggak berkata lagi. Gue Cuma terpaku layaknya ukiran di Greece.

“Cakka.. apa ada lagi yang mau loe tanyain? Hm..maafin gue bikin loe kecewa ya.. gue Cuma..nggak mau kalian jadi sedih. Keep spirit ok? Emm..kalo loe nggak ada perlu lagi gue cabut ke kantin dulu ya? Laper berat deh..” ujarnya pelan. Kemudian mulai berdiri buat beranjak ke kantin. Gue tahan tangannya. Dia noleh ke gue. Kemudian pasang muka bertanya. Gue masih natap ke depan. ‘tuhan.. berikan gue kekuatan buat ngakuin semuanya.. kali ini..saja’

“Belum Val.. masih ada satu lagi yang mesti gue sampein ke elo.. dan..kali ini harap loe dengerin kata hati gue.. sekali..aja.” gue tatap mata dia yang berbinar penasaran.

“Hm..gue Cuma mau ngakuin, terserah apa reaksi dan respon dari loe.. gue Cuma mau ngakuin aja.. gue..dari dulu..gue..pastinya loe tau..sulit banget ngakuin kalo gue jatuh cinta.. yah..padahal gue tau, dari dulu gue udah suka sama seseorang.. gue nggak bisa munafik.. emang dia udah berhasil ngerebut hati gue dari awal.. dan..nggak mau mengembalikannya lagi.. itu...elo Val..” dia terhenyak. Kemudian diam.. gue tau dia bimbang..

“Gue?? Kenapa gue Cakk? Loe ngga sedang bercanda kan? Loe kan pernah bilang nggak bakalan pernah bisa suka gue.. bukan gue Cakka..loe salah kali..” jawaban yang tak beraturan.
“kalaupun salah...yah..satu satunya cewe yang gue kenal dekat itu elo.. Valerie Ji Er.. dan..gue udah bilangkan..gue nggak perlu respon apapun.. gue Cuma ngungkapin aja..” ujar gue kemudian beranjak ninggalin dia yang sudah terpaku di tempantnya.

“ Loe salah Cakka.., kalo loe mau, gue bisa ngaku...kalo gue juga sayang sama loe..udah lama...dan lebih dari sekedar sahabat.tapi, gue nggak mau tambah bikin loe sakit hati..jadi, gue akan berusaha ngelupain loe dan berbuat seakan nggak pernah terjadi apa-apa..maaf..” gumam Val terisak yang sayangnya nggak sempat tertangkap telinga gue.

₰₰₰₰

@Bandara Soekarno Hatta 05:04 a.m
Vladi P.O.V


Gue ngeliat sekali lagi ke arah luar bandara. Kota Jakarta. Kota gue tercinta..gue bakal ninggalin ini entah sampai kapan.gue noleh kebelakang tak ada apapun disana hanya orang yang berlalu lalang. gue tarik koper gua dan untuk yang terakhir kalinya gue menoleh kebelakang, yang ini berbeda,gue melihat semua member ALIVE berlari kearah gue dengan berteriak teriak.

gue terhenyak, diam, bingung, sedih, gue takut kehilangan member ALIVE yang udah lama jadi sohib gue, yang udah gue anggap sodara sendiri.tiba tiba gue merasa pipi gue basah ,gue kaget buat yang pertama kalinya gue netesin air mata didepan umum. Gue ngelirik ke depan. Untung Ji Er nggak noleh ke gue. Lekas gue usap pipi gue. Gabriel narik tangan gue dan Ray, Deva, Ozy, Cakka dan Rio ngerubungin gue. Mereka meluk dan ninju lengan gue kecil.

“Weits..bro.. mau kabur kok nggak ngajak-ngajak…bilang ke gue aja nggak..sedih hati gue..teriris..tertusuk..ahh…” ujar Ozy dengan lebaynya. Vladi senyum kecil.

“orang gue kabur..ngapain ngajak loe.. yang ada kenak sial gue bawa loe..” balas gue yang membuat Ozy memanyunkan bibirnya. Semua tertawa..namun kesenangan itu hanya berlangsung beberapa menit. Tiba-tiba ayah gue datang membuat semuanya mingkem dan diam.

“Vladi. Ji Er.. udah saatnya pesawat kita take off.ayah tau ini berat buat kalian tapi kita harus pergi. Gue dan Ji Er hanya tertunduk dan mejawab”Baik yah”.Gue dan ayah berjalan berdampingan.Gue menoleh kebelakang melihat Ji Er yang masih tetap berdiri didepan semua member Alive. ntah apa yang dilakukan sodara kembar gue itu disana,batin gue.

Gue berhenti dan membiarkan ayah berjalan didepan,”Ji Er cepatlah!”gadis itu tak menjawab.namun ada satu hal yang berbeda disana,gue melihat Cakka menatap Ji Er dengan tatapan yang tak dapat dijelaskan dan berujar

”Valerie ,I want to say something”Gue terus memerhatikan bibir Cakka dari jauh berharap mengetahui apa yang bakal dikatakanya selanjutnya.Seluruh member ALIVE menyoraki dan menggoda Cakka. Terutama si bawel Ozy.

Namun belum sempat Cakka melanjutkan kata katanya ayah memanggil gue dan Ji Er.kami sudah tidak bisa menunda waktu lagi. Pesawat akan lepas landas tak lama lagi. Ji Er setengah berlari ke arah gue kemudian menarik lengan gue agar segera mengejar ayah yang telah memasuki pesawat.

Gue tau, Cakka belum sempat mengatakan apapun pada Ji Er. Tapi gue ngelihat Ji Er seakan tidak ingin mendengarkan apapun yang bakal dikatakan Cakka selanjutnya. Akhirnya dengan terpaksa gue ngikutin Ji Er masuk ke pesawat setelah sebelumnya sempat say goodbye to semua sohib sabit gue. Sekali lagi gue noleh ke belakang. Gue yakin ini untuk terakhir kalinya. Bye ALIVE, bye Mom, bye Cassanova.. bye Friends.. GOOD BYE JAKARTA... I WILL MISS YOU...

₰₰₰₰



JI ER P.O.V


@ XXX airlines

Huuufffffftt...... nyampe juga gue ke pesawat. Seenggaknya gue nggak perlu lagi ngeliat mata dia yang natap gue gimana gitu. Gue agak nggak enak dengan tatapan itu. Serasa memerangkap gue. Dan, gue udah janji bakal ngelupain dia. Yah..janji yang gue nggak yakin bisa nepatin. Hh...habis ini nggak bakal ada lagi yang manggil gue sapi, yang bilang gue mirip Sunny SNSD, yang sering nemenin gue waktu Vladi pergi.. yah.. gue nggak tau apa nanti bakal dapat pengganti seorang kayak dia. Semoga..

Dan loe tau kenapa tadi gue lansung main kabur dari depan dia?? Karena waktu itu gue emang nggak berniat pengen dengerin omongan dia. Karena kalau udah gitu, itu bakal jadi sesuatu buat koleksi “detik tuk dikenang” buat gue. Jadi, daripada ntar gue jadi lebih susah ngelupain dia dan semuanya, mending gue lansung kabur aja dan mempause fungsi kerja telinga gue buat sementara. Ahh...ALIVE.. ZASIAS... kalian nggak bakal bisa digantiin walau dengan Taemin sekalipun..

Yah..kok gue jadi tambah galau gini yah..lupa..lupa..lupain itu semua... loe ada kehidupan baru tanpa mereka nggak lama lagi..ok? jadi buat sementara, lupain aja dulu mereka. Batin gue seraya geleng-geleng Gaje. Vladi yang duduk di samping gue natap gue heran. Dia pikir gue kesambet kali. Tiba-tiba hape gue getar. Haha..bandel deh gue..padahal bentar lagi pesawat mau take off. Tapi ngeliat siapa pengirimnya gue tiba-tiba jadi beku.

- 1 New Message from Cakka -
Mungkin loe udah matiin hape ya waktu gue kirim ini? Tapi gue ngga peduli. Gue Cuma mau bilang.., menurut loe mungkin gue bakal ngelupain loe.. belasan tahun kedepan cukup buat loe ngelupain gue. Tapi nggak buat gue. jadi, loe nggak perlu nyuruh gue ngelupain loe. Karena jawabannya pasti. Nggak akan bisa. Hanya aja, buat kedepan, gue janji nggak akan pernah mengusik loe sekalipun lagi. Biar loe nggak perlu lagi ngingat dan mikirin gue. tapi jangan paksa gue untuk ngelupain loe. Walaupun suatu saat mungkin gue udah punya yang lain selain loe.
Warmest ::: Your Besties _CakkaNRG_:::


Gue cepet-cepet hubungin nomornya..sialnya orang diseberang sana Cuma nyahut ‘nomor yang anda tuju sedang tidak aktif...’ gue terhenyak. Apa dia serius dengan omongannya? Mata gue mulai basah sekarang. Gue nggak nyangka kalo dia juga bakal melakukan hal yang sama dengan gue. ok Cakka..kalo itu mau loe.. gue terpaksa ngejalanin aja. Walau gue tau itu berat.

Gue nyender ke dinding pesawat di samping gue. ngeliatin fajar yang udah nyonsong di timur. Mata gue terus ngalirin air. Beneran nyesek deh. Tapi gue nggak mau Vladi sampai tau gue nangis. Gue nggak mau dia khawatir sama gue. tapi sayangnya dia tau. Dia udah ngeliatin gue dari tadi. Dan kali ini dia ngusap pipi gue lembut. Gue pikir dia bakalan nginterogasi gue. tapi enggak. Dia hanya terus ngeliatin gue kemudian perlahan ngusap kepala gue. menurut gue sih dia juga sedang nggak mau banyak bicara juga sekarang.

Akhirnya gue hanya pejamin mata gue bentar. Berusaha nggak mikirin apapun lagi. Dan itu berhasil. Sekarang gue udah nggak terlalu stress dengan ini. Akhirnya gue duduk tenang dan ngeliatin penumpang sekitar gue. kebanyakan pada muka oriental sih.. gue ngeliat ke depan. Ayah gue sedang duduk sambil ngebaca buku entah apaan. Gue noleh samping si Vladi udah molor. Dasar kebo nih anak. Tapi.. gue nggak muna.. emang gue juga ngantuk berat nih..orang tadi pagi-pagi udah dibangunin suruh beres beres. Jadi..gue ngikutin jejak Vladi buat molor dengan kerennya. Bye readers..ntar bangunin gue yah kalo udah siang.. *ditimpuk sandal ama penulis*

₰₰₰₰



@Seoul ::kim’s house::

Xen P.O.V

--- hari ini appa akan balik ke Seoul.. tolong jemput appa di bandara kira-kira pukul 07 p.m Xen..kalau bisa ajak Taemin dan Minho juga.. ---

wew... serius nih appa balik? Bukannya bulan lalu baru nyampe ke Venice?? Cepet banget baliknya..*haha nggak ikhlas beud*.. huuft.. ngajak Taemin dan Minho?? Kayaknya nggak bisa. Mereka kan malam ini ada jadwal latihan koreo di studio SHINee.. yah,,terpaksa gue harus ngejemput appa sendiri deh.. serah ah... sekarang mending gue ngelanjutin main saxophone aja.

“Xen Hyung... temeni aku belanja... Minho hyung belum kembali dari sekolahnya.. dan malam ini rencana kami akan barbeque di rumah Onew hyung.. “ Taemin dating tiba-tiba membuyarkan permainanku. Aku melotot ke arahnya. Ia nyegir.

“ Nggak mau. Emang sejak kapan gue jadi shopaholic? Loe ajak aja yooguen anak sebelah. Mungkin dia mau..” ujar gue cuek. Taemin manyun. Tapi dia belum nyerah. Dia terus ngerayu gue buat nemenin dia belanja. Pake embel embel nraktir gue lagi...emang gue kere banget apa? Ogah gila gue. Akhirnya dia nyerah dan beranjak ke garasi buat pergi belanja sendiri.

“Taemin..malam ini appa balik..kamu sebaiknya ikut menjemput appa...” seru gue pada Taemin yang sedang sibuk sendiri.

“Nggak mau. Hyung tahukan malam ini aku padat. Kalau hyung mau ditemeni, ajak aja yooguen sebelah. Mungkin dia mau..” satu kosong..gue mati kutu sekarang. Akhirnya gue menggerutu sendiri.

₰₰₰₰

segini aja dulu buat part satu... semoga ada yang mau nunggu lanjutannya *dibaca aja belom tentu :P* .. see you next part..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar